Pernah Dengar Stroke Telinga? —  Ya, memang beberapa hari belakangan ini media sosial lagi dihebohkan terkait pemberitaan kasus salah diagnosa dokter Indonesia versus dokter luar negeri. Salah satunya yang dipublikasi oleh artis dan komika ternama.

Pernah Dengar Stroke Telinga?

 

Dia curhat di media Twitter seputar penyakit stroke telinga yang dialami mertuanya. Curhatan ini pun menimbulkan beberapa respon dari netizen.

“Baru kali ini mendengar stroke kuping”

“Laaahh, baru tahu ada stroke kuping”

“Beneran gitu ditulis di riwayat medisnya?”

Akhirnya celetukan ini menuai banyak pro dan kontra dari warga jagat maya.

Beberapa dokter Indonesia yang ahli di bidang ini menjelaskan bahwa stroke telinga itu memang ada, hanya saja istilah ini digunakan bertujuan agar masyarakat awam lebih mudah memahami penyakit yang dialaminya.

Bahkan di beberapa situs luar negeri pun mereka sempat menggunakan istilah ini, salah satunya Quality Health Care di Hong Kong. Menurut situs ini, ear stroke atau stroke telinga mengacu pada kondisi Sudden Sensorineural  Hearing Loss (SSHL) yakni gangguan pendengaran sensorineural yang mendadak.

Yuk Kenali Stroke!

Seperti yang diketahui, istilah stroke digunakan untuk menjelaskan salah satu penyakit, ketika pasokan darah ke otak terganggu atau terputus sehingga menyebabkan adanya kerusakan pada sel-sel otak.

Stroke ini bisa menyebabkan komplikasi, salah satunya kehilangan pada pendengaran. Stroke telinga adalah suatu kondisi medis dimana seseorang kehilangan pendengaran secara tiba-tiba atau mendadak.

Banyak penyebabnya, bisa karena kerusakan pada organ pendengaran atau bisa juga bagian lain di dalam telinga itu sendiri. Selain itu bisa juga karena kerusakan jaringan saraf akibat aliran darah yang terganggu, atau juga karena adanya tumor otak yang menekan saraf telinga.

Yuk Kita Bahas Tumor Otak Penyebab Stroke Telinga!

Biasanya tanda awal mula stroke telinga disebabkan dari sensasi telinga berdenging dan terasa penuh, dan dilanjutkan dengan hilangnya pendengaran pada penderita. Namun, bagi masyarakat awam hal ini dianggap sepele, karena faktor usia katanya.

Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K)

Seorang Ahli Bedah Saraf dibidang Onkologi, Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K) menjelaskan bahwa fenomena stroke telinga ini juga bisa diakibatkan oleh tumor otak. Tumor yang tumbuh dari saraf pendengaran dapat menyebabkan pasien tuli secara permanen.

“Pada perjalanan awalnya, penderita mengeluhkan telinga berdenging, dan terasa penuh, hal tersebut diakibatkan efek penekanan tumor lansung pada saraf telinga. Tumor yang terlambat ditangangi bahkan dapat mengancam nyawa, tumor tersebut dapat tumbuh membesar, menekan struktur otak lain berupa otak kecil dan batang otak,” katanya, Sabtu (18/3/2023).

Cerita dari seorang perempuan 61 tahun datang berobat ke bagian bedah saraf, di salah satu Rumah Sakit Pemerintah Kota Medan dengan keluhan telinga sebelah kanan tidak dapat mendengar. Pasien itu mengatakan sudah sejak 6 bulan terakhir mengalami gangguan tersebut.

Awalnya pasien hanya menderita telinga berdenging dan terasa penuh. Selanjutnya, gangguan mulai memberat, diikuti mulai hilangnya keseimbangan, nyeri kepala hebat, padangan kabur, dan sudut bibir pasien mulai tidak simetris.

“Setelah diperiksa oleh saya, pasien didiagnosa dengan Cerebellopontine Angle (CPA) Tumor yang sudah mendorong otak kecil dan batang otak. Operasi urgency segera dilakukan. Paska operasi kondisi pasien membaik, stabil dan tidak dijumpai keluhan neurologis tambahan,” ucapnya.

Inisiator Gerakan Gadget Sehat - Prof. Dr. dr. Ridha Dharmajaya, Sp.BS(K)

Prof. Ridha, yang juga merupakan inisiator Gerakan Gadget Sehat, menegaskan bahwa CPA Tumor adalah tumor dasar otak yang tumbuh langsung dari saraf pendengaran yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan pendengaran secara permanen. Kondisi pasien seringnya datang dengan stadium lanjut.

“Artinya pasien itu datang dengan defisit neurologis yang berat. Apabila pasien tidak ditangani dengan segera, maka pasien dapat tuli secara permanen bahkan hingga mengalami kematian meskipun setelah operasi sekalipun,” terang Prof. Ridha.

Na’udzubillahiminzalik ya Bund.. 🙁 yuk kenali gejalanya sejak dini agar kita bisa siaga dalam menjaga kesehatan diri. Bagi keluarga terdekat kita, yuk tanyakan apakah mereka PERNAH DENGAR STROKE TELINGA? Jika belum, yuk share artikel ini agar menjadi wasilah kesehatan mereka. Aamiin 🙂

Pernah Dengar Stroke Telinga?
Tagged on:                                                     

8 thoughts on “Pernah Dengar Stroke Telinga?

  • March 26, 2023 at 1:09 am
    Permalink

    Beneran baru diketahui orang awam ya kak. Kadang penyakit stroke telinga ini terjadi karena masyarakat awam kadang gak aware sama beberapa penyakit telinga. Mungkin awalnya dia pikir cuma sekedar bindeng. Gak periksa hingga udah menyentuh batang otak si tumornya.. Semoga kita gak menyepelekan penyakit sekecil apapun ya.

    Reply
    • April 25, 2023 at 1:24 am
      Permalink

      Gaya hidup seperti apa yang harus dihindari untuk mencegah Kita terkena gangguan awalnya ini kak…

      Reply
    • April 25, 2023 at 1:24 am
      Permalink

      Gaya hidup seperti apa yang harus dihindari untuk mencegah Kita terkena gangguan awalnya ini kak…

      Reply
  • March 26, 2023 at 4:52 am
    Permalink

    Oo ada ya stroke telinga, apa ini bisa terjadi pada anak anak juga ya,

    Reply
  • March 27, 2023 at 3:02 am
    Permalink

    Alhamdulillah kemungkinan sembuhnya besar ya.
    Asalkan cepat ditangani.
    Tapi ngeri juga kalo telinga dioperasi.

    Reply
  • May 13, 2023 at 6:02 am
    Permalink

    Stroke telinga ini diakibatkan tumor otak ya, edukasi yang bagus nih dari Gerakan Gadget Sehat karena paparan radiasi, gelombang elektromagnetik, dan blue light dari gadget sangat berbahaya bagi kesehatan ya.

    Reply
  • August 8, 2023 at 4:58 am
    Permalink

    Baru tau ada stroke telinga ini. Bener-bener bisa jadi awareness untuk menjaga aktivitas dengan gadget dan paparan radiasi lainnya. Makasi infonya.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *