Assalamualaikum kawan!

Kali ini aku kepikiran mau menyajikan konten baru di media sosialku. Ide ini terbersit begitu saja, hanya bermaksud ingin berbagi hal bermanfaat sebagai bacaan yang in syaa Allah bisa memberikan wacana baru bagi kita semua. Mudah-mudahan program book review yang aku canang bisa memberikan warna baru di posting-an-ku tahun 2020 ini yaaaa…

Melalui hasil polling yang aku lakukan kemarin di insta story, terpilihlah 3 Bab paling favorit pilihan para netizen. Diantaranya Bab Muslimah Terjaga, Muslimah Cerdas, dan Muslimah Produktif. Semoga review ini bisa membantu kalian yang malas beli buku, tapi ingin nambah wawasan secara cuma-cuma. So, yuk sini pantengi terus blog aku ya! Selamat membaca kawan 🙂

 

MUSLIMAH TERJAGA

 

MULIANYA WANITA DALAM ISLAM

Ketika kita bercerita tentang kemuliaan seorang wanita, maka Islam sangat menempatkan posisi kita sebagai makhluk yang luas keberkahannya sepanjang hidup hingga alpha kelak. Adapun beberapa kemuliaan kita, diantaranya :

1. Saat menjadi anak

Kamu menjadi jalan bagi orang tuamu menuju surga.

2. Saat menjadi istri yang shaliha

Kamu membantu separuh agama suamimu dan di akhirat kamu berkesempatan masuk surga dari pintu mana saja.

3. Saat menjadi ibu

Kamu dapat prioritas bakti dari anakmu. Seolah bagi anakmu surga ada di kedua kakimu.

 

CANTIKMU ISTIMEWA

Rasulullah saw bersabda, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shaliha” (HR. Muslim)

Keimanan yang kuat, akhlak yang mulia, dan pengetahuan tentang agamalah yang menyebabkan engkau sebagai seindah-indah perhiasan dunia.

Indahnya seorang wanita ialah akhlaknya yang mulia dan agamanya yang terpelihara. Berikut ciri khas seorang wanita shaliha :

– Berusaha taat pada Allah dan Rasulnya

– Mampu menjaga pandangannya

– Menghiasi dirinya dengan perilaku takwa, sehingga pribadinya bercahaya

– Menjaga dengan baik lisannya

– Murah senyum, namun senyum yang proporsional

– Pintar bergaul

– Lihai menjaga akhlaknya

 

RASA MALU SEBAGAI MAHKOTA

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu.” (HR. Ibnu Majah)

Salah satu contoh wanita mulia yang senantiasa memelihara rasa malunya, yakni Ibunda Aisyah ra.

“Dahulu, tiap kali aku masuk rumahku — yang terkubur di sana Rasulullah saw dan ayahku (Abu Bakar ra),- ku lepas pakaianku (hijabku). Aku berkata, “Keduanya tidak lain adalah suamiku dan ayahku sendiri”. Namun setelah Umar dikubur bersama mereka, tidak pernah aku masuk kecuali dengan pakaian tertutup rapat karena malu terhadap Umar.” (HR. Ahmad)

Saatnya kita pelihara rasa malu sebagai sebaik-baik mahkota bagi wanita yang mulia dan dimuliakan. Rasa malu.itu akan terlihat dari cara kita berpakaian. Membuat kita menundukkan pandangan mata. Mencegah berduaan dengan lawan jenis yang bukan mahram. Menuntun kita menjaga harga diri dan kemuliaan. Dapat menghantarkan kita pada kebaikan, kemuliaan dan takwa.

 

MERASA SELALU DALAM PENGAWASAN ALLAH

Rasa malu yang terpelihara di dalam diri, membuat kita memiliki rasa akan adanya pengawasan oleh Allah SWT di setiap amal perbuatan kita, sehingga kita senantiasa enggan berbuat nahi munkar.

 

PAKAIAN WANITA SHALIHA

Bukan sekedar alat sebagai pelindung dan penutup saja, melainkan sebagai sarana taat kepada perintah Allah SWT.

“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah mudah-mudahan mereka ingat.” (QS. Al A’raf: 26)

 

Beberapa syarat pakaian muslimah :

– Menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan

– Tidak menampakkan aurat

– Memperhatikan keindahan pakaian dengan wajar

 

JIKA ADA YANG BERTANYA

Jika ada yang bertanya, kenapa engkau memakai jilbab?

Maka jawablah,. “Aku berjilbab karena…”

– Salah satu bukti taat kepada Allah, menjalankan perintah-Nya.

– Salah satu identitas diri muslimah.

– Berjilbab merupakan perhiasan ketaatan.

– Cerminan sifat malu.

– Saran menyampaikan kebaikan.

– Amanah dari ibu dan bapakku.

– Agar tubuhku terlindungi.

– Usaha untuk mengontrol diri.

 

Muslimah Bercahaya

 

JAGA DIRI DI MEDIA SOSIAL

Media sosial dipergunakan untuk media penyebar kebaikan. Memperpanjang pesan-pesan baik. Maka, isilah kontennya dengan informasi kebaikan pula. Tidak sekedar itu, kita juga bertugas untuk memberikan jejak-jejak komentar yang sehat pula agar si pengguna dan si pengunjung sama-sama positif dalam menjalin silaturahmi di media sosial.

Beberapa hal yang perlu dihindari saat kita bermedia sosial, diantaranya :

– Media sosial bukan untuk ajang pamer.

– Pastikan yang dipublikasi foto yang menjaga aurat kita sebagai muslimah.

– Batasi diri dalam memberikan komentar, baik di kolom komen ataupun di kotak pesan.

– Jaga diri dari pencitraan.

– Cukupkan diri untuk mencurahkan hati di media sosial.

– Pantang untuk membuka aib siapa pun di media sosial.

– Tidak perlu mempublikasi tentang histori ibadah kita.

 

MENJAGA PANDANGAN MATA

Wanita shalihah tidak suka memandang dan tidak suka dipandang.

“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat…” (QS. An Nuur: 30-31)

 

Beberapa manfaat menjaga pandangan mata :

Muslimah Bercahaya

 

LISANMU TERJAGA

Umar bin Khathab ra. berkata, “Siapa yang banyak bicara, ia banyak salah. Siapa yang banyak salah, ia banyak dosa. Dan siapa yang banyak dosa, neraka lebih pantas baginya”

Maka, wanita shalihah adalah ia yang pandai menjaga lisannya. Dia yang senantiasa berkata jujur, sebab baginya kejujuran adalah kemuliaan.

Muslimah Bercahaya

 

BICARA DAN MENULIS DENGAN CARA YANG BAIK

Apa yang kita bicarakan dan tuliskan, pastikan ia berupa bentuk kebaikan. Berikut caranya :

– Pastikan keduanya dalam rangka penyebaran kebaikan.

– Hindari membicarakan dan menuliskan sesuatu yang sia-sia.

– Tidak semua hal yang kita dengar dan lihat harus dituliskan serta sampaikan.

– Menghindari debat kusir dan menjauhi berkata dusta, sekalipun itu berupa candaan.

– Menghindari perkataan yang kurang terpuji.

– Berbicara secukupnya, seperlunya, dan tidak sombong dalam pembicaraan dan tulisan.

– Hindari bergunjing dan adu domba.

– Hindari sikap merugikan orang lain hingga menyakiti hatinya.

– Berbicara atau menulis dengan jelas, padat, dan mudah dipahami.

 

BUAH DARI MENJAGA LISAN

Jika kita tidak mampu menjaga diri dari berghibah dan menyakiti saudara-saudara kita, apalagi sampai tidak merasa bersalah. Sesungguhnya ghibah dapat menyebabkan kebangkrutan di akhirat. Pahala-pahala orang yang berghibah diserahkan kepada orang yang dighibahi. Bahkan jika pahala-pahala orang yang berghibah sudah habis, maka dosa-dosa orang yang dighibahi bisa jadi diambil oleh orang yang berghibah.

 

TERJAGA DALAM INTERAKSI DENGAN LAWAN JENIS

Jika kita mengindahkan perintah Allah SWT, in syaa Allah, Dia pun akan menjaga kita di setiap waktunya. Baik itu keterjagaan hijab, hati, pandangan, dan lisan kita. Salah satu yang harus dijaga oleh seorang muslimah yakni interaksinya dengan lawan jenis. Berikut beberapa etika interaksi kita dengan lawan jenis :

Muslimah Bercahaya

 

Demikianlah paparan Book Review: Muslimah Bercahaya Part 1, Bab Muslimah Terjaga, karangan Arif Rahman Lubis. Jika kalian penasaran dengan isi lengkap bukunya, silahkan order di akun instagram @arifrahman.lubis atau @bukuarifrahmanlubis. Dua bab berikutnya menyusul ya kawan. Pantengi trailer-nya di instagram aku, @nasutionrizky. Salam Inspirasi!

Book Review: Muslimah Bercahaya Part 1
Tagged on:                                         

7 thoughts on “Book Review: Muslimah Bercahaya Part 1

  • December 24, 2022 at 10:23 am
    Permalink

    Jadi teringat hadis rasa malu adalah sebagian dari iman. Ulasannya bagus sekali Bu, terima kasih untuk ilmunya.
    Boleh juga Bu dibuat manfaat berhijab menurut ilmu kedokteran dan kesehatan.

    Reply
  • December 25, 2022 at 4:18 am
    Permalink

    Salah satu yg paling saya ingat dari dulu sampai sekarang itu perkataan ibu saya yg sedikit banyak berkaitan dgn hadist nabi mengenai perempuan yaitu : Rumah akan baik kalau di dalam nya ada perempuan yg beradab baik. MasyaAllah…. memang dahsyat memang pengaruh adab/akhlak baik seorang perempuan ya mba

    Reply
  • December 25, 2022 at 6:31 am
    Permalink

    Wanita mampu bertransformasi ke 3 bentuk dengan struktur dan fungsi yang berbeda.
    Saat menjadi muslimah,
    Saat menjadi seorang istri
    Dan saat menjadi seorang ibu.

    Reply
  • December 25, 2022 at 7:50 am
    Permalink

    Semoga buku muslimah bercahaya ini semakin menambah keimanan dan ketaqwaan semua Muslimah yang membacanya. Semoga menjadi wasilah bagi seorang muslimah yang masih ragu untuk menutup aurat.

    Reply
  • December 28, 2022 at 2:53 am
    Permalink

    panjang bahasannya, ya wajar ketika rasulullah mengatakan kalau seorang laki laki memiliki 3 anak perempuan lalu ia mengajarkan tentang agama, surga balasannya. Pun begitu ketika gagal menjaga wanita disekelilingnya maka ini akan jadi sebab ia gagal masuk surga.

    Reply
  • January 2, 2023 at 3:35 am
    Permalink

    Setuju banget sebagai wanita meskipun pintar bergaul tapi tetap wajib jaga lisan gak asal nyablak aja wajib disaring apa yg keluar dari bibir dan hati.

    Reply
  • January 16, 2023 at 10:51 am
    Permalink

    Masyaallah, Kak. Buku yang sangat inspiring. Apalagi bab tentang bicara. Kadang kita sudah dapat ilmu ini tapi sangat perlu sekali di-refresh. Dengan dalih kesibukan kadang banyak hal baik yang akhirnya lindap tanpa sengaja.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *