Seperti Apa Dirimu? – Sebuah pertanyaan yang kerap kali membuat orang kebingungan untuk menginterpretasikannya. Jangankan kamu, aku juga dulu begitu. Tapi, setelah aku mengenal apa dan bagaimana self image itu, Alhamdulillah, sekarang aku tahu seperti apa diriku ini.
Seperti Apa Dirimu?
Self image secara arti adalah citra diri. Bagaimana kita memandang diri kita. Memberikan penilaian atas diri kita. Bahkan sampai bagaimana orang lain melabel diri kita.
Dari beberapa rangkuman teori psikologi, self image diartikan sebagai gambaran dalam pikiran individu mengenai penampilan fisiknya secara keseluruhan yang juga dipengaruhi oleh apa yang individu pikirkan tentang pandangan orang lain
terhadap dirinya sendiri.
Dalam konsep self development (pengembangan diri), self image adalah poin awal yang harus dibenahi sebelum kita membentuk self concept (konsep diri). Ini menjadi penting karena masih banyak orang yang terlalu fokus pada kelebihan orang lain daripada kelebihan dirinya, sehingga kekurangan diri jadi lebih sering muncul saat dia melakukan penghargaan terhadap dirinya (self esteem).
Salah tidak sih kalau kita kagum sama kesuksesan orang lain? Tentu tidak. Tapi, hal itu bisa jadi kurang tepat ketika kita sibuk mengaguminya saja tanpa menggali informasi tentang bagaimana dia berproses meraih kesuksesannya. Loh kenapa gitu? Iya dong, tidak ada orang sukses itu terjadi begitu saja. Pasti ada proses gagal yang mereka lalui. Nah, ini yang seharusnya menjadi fokus kita dalam mengagumi pencapaian orang lain.
Berarti self image itu butuh pembelajaran ya? Tentu dong. Bagaimana kita memandang diri kita, pasti ada pengaruh bagaimana lingkungan melabel kita. Bukan berusaha untuk menjadi apa yang orang mau ya, melainkan menyelaraskan antara keinginan kita (real self) dan harapan orang lain terhadap kita (ideal self).
Sebab, kita ini manusia, makhluk sosial. Kemana pun kita beraktifitas pasti akan bersinggungan dengan orang lain. Maka dari itu, antara real self dan ideal self ini harus selaras, agar self image yang kita bangun pun seimbang.
Apakah self image ini murni dari pemikiran kita memandang diri, atau ada hal yang mempengaruhinya? Tentu ada. Seperti pepatah, dari mata turun ke hati. Itulah pembentuk self image pertama, keadaan fisik. Setiap orang memiliki nilai berbeda tentang standar fisik. Biasanya ketertarikan seseorang pada orang lain bisa diawali dari kondisi ini. Misal, cantik, ganteng, semampai, dan sejenisnya.
Selanjutnya, teman sebaya. Tidak sedikit self image kita juga dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan. Ibarat pepatah lagi, kita akan menjadi seperti apa teman kita. Jika kita berteman dengan pedagang parfum, maka kita akan kebagian harumnya. Namun, jika kita berteman dengan tukang besi, maka bersiaplah kita kecipratan baranya.
Dan yang terakhir adalah, pengaruh keluarga. Ini adalah peran terbesar dalam pembentukan self image. Tapi, kalau hari ini kita merasa tidak oke dengan self image yang terbentuk dalam diri, tidak bisa dong ujuk-ujuk kita menyalahkan orang tua kita.
Nah, terus gimana dong? Inilah jadi tugas berat bagi diri kita dalam mengubahnya. Memang bisa ya mengubah apa yang sudah terpolasejak kecil? Bisa, namun memang membutuhkan usaha yang lebih besar karena musuh pertama yang harus dilawan adalah ego diri.
Kalau sudah seperti ini, apa yang bisa dilakukan? Yuk dimulai dengan membentuk self concept. Luangkan waktu kita untuk mendata apayang jadi kekurangan dan kelebihan diri. Dengan kita tahu kurang dan lebih dari diri kita, itu akan memudahkan kita untuk menyusun self concept dalam melakukan self development.
Metode self concept ini sederhana kok. Kira mulai dengan berfokus pada poin kelebihan diri dan meredam apa yang jadi kekurangan diri. Nah loh, itu tidak jadi semacam menstimulus kesombongan diri ya? Tidak kok, asalkan self control kita kuat dengan platform yang kita susun dari awal. Apapun aspek psikologis yang mau kita ubah dari dalam diri, itu semua membutuhkan self control sebagai kemudinya.
Nah, untuk mengetahui apakah self concept kita sudah berhasil dalam membentuk self image, itu bagaimana? Kalau ini cukup berpatokan pada 3 aspek :
1. Perceptual Component 
Komponen ini merupakan penilaian yang dimiliki seseorang mengenai penampilan dirinya, yaitu segala hal yang meliputi keadaan fisik seseorang. Komponen ini disebut juga dengan aspek fisik dari self-image.
2. Conceptual Component 
Konsepsi seseorang mengenai karakteristik dirinya, seperti kemampuan atau kelebihan, serta kekurangan atau keterbatasan dirinya. Komponen ini disebut juga dengan aspek psikologis dari self-image.
3. Attitudional Component 
Hal-hal yang berhubungan dengan keadaan sosial atau lingkungan individu. Keadaan sosial dalam komponen ini berkenaan dengan pandangan individu terhadap penilaian orang lain. Komponen ini disebut juga dengan aspek sosial
dari self-image.
Jika 3 aspek tersebut sudah selaras dalam diri kita dan arahnya positif dari hari ke hari, maka beri selamatlah pada diri kita. Sebab, dia sudah berhasil melakukan self development.
Sekian cuap-cuap kita hari ini. Silahkan like kalau mantul di hati. Monggo dikomen kalau masih ada yang galau. Dan yuk di share kalau berfaedah. Semoga kawan-kawan menemukan Seperti Apa Dirimu? Salam Inspirasi!
Seperti Apa Dirimu?
Tagged on:                                                     

13 thoughts on “Seperti Apa Dirimu?

  • April 22, 2022 at 10:10 pm
    Permalink

    Kalau kagum sama diri sendiri. Cuma menilai kekurang dan kelebihan dirinya sendiri. Nggak punya teman yg di kagumi itu bagus nggak ya

    Reply
  • April 23, 2022 at 8:38 am
    Permalink

    Lagi mencintai diri sendiri dengan mengoptimalkan kapasitas diri.
    Makasi artikelnya bisa buat ngaca 🙂

    Reply
  • April 24, 2022 at 2:02 pm
    Permalink

    Kak Rizky, liat gambar di atas itu aku jadi salfok. Teringat kapsul waktunya SpongeBob. Hehehe..
    Soal diri? Alhamdulillah penilaian saya terhadap diri ini positif saja. Jarang mau membebani diri dengan aura negatif.

    Reply
    • April 25, 2022 at 1:05 am
      Permalink

      Saya juga begitu.
      Saya merasa diri ini positif-positif aja, sebisa mungkin gak memikirkan hal-hal yang membuat diri pusing, dan gak menilai orang lain secara negatif.
      Berpikir positif akan menyehatkan hati, dan juga otak, mudah-mudahan badan juga

      Reply
  • April 24, 2022 at 11:26 pm
    Permalink

    Setuju sekali bahwa membangun dan mengembangkan konsep diri dipengaruhi faktor pengasuhan di rumah

    Reply
  • April 24, 2022 at 11:28 pm
    Permalink

    Jadi ingat kata suami Saya, percaya diri boleh, sadar diri harus. Begitulah Kira Kira Saya berusaha mendidik diri sendiri. Supaya tidak menaruh harga terlalu Mahal terhadap diri sendiri hehehe.. pernah berhjjtanya dengan psikiater soal jkk ilmu jiwa terkait orang yang terlalu menc seeintai diri, konon katanya itu bagian dari penyakit kejiwaan. Naudzubillahimindzalik ya..cukup Tau diri Aja hehe

    Reply
  • April 24, 2022 at 11:55 pm
    Permalink

    Mantap nih tips menyusun self concept dan memang setuju banget betapa penting kita punya data kelebihan dan kekurangan diri, agar sibuk evaluasi diri bukan orang lain *eaaak

    Reply
  • April 25, 2022 at 2:03 am
    Permalink

    Aku suka banget sama topiknya kak. Citra diri itu perlu banget ya, sekarang ini banyak orang yang cuek tentang ini contoh kecil aja di media sosial pribadi mentang-mentang akun pribadi sesuka-sukanya diposting di sana padahal tanpa sadar orang lain bisa melabeli siapa kita dari postingan tsb

    Reply
  • April 25, 2022 at 6:21 am
    Permalink

    Setuju kali kak, membangun dan mengembangkan konsep diri sangat penting dengan catatan tidak membanding diri dengan orang lain. Siap berubah menjadi lebih baik.
    Siap berproses. Setiap orang itu istimewa dan akan bersinar dengan jalannya masing-masing.

    Reply
  • April 25, 2022 at 11:21 am
    Permalink

    mengenali diri sendiri sebelum mengenal orang lain, perihal self image memang kadang begitu sulit, tidak memahami diri sendiri juga kadang berdampak pada bingungnya diri sendiri akan kebutuhan pribadi. dan ya lingkungan sangat mempengaruhi diri sendiri~

    Reply
  • April 26, 2022 at 7:43 am
    Permalink

    3 aspek yang saling melengkapi ya kak, klo kurang salah satunya tentunya self development kita masih ada yang kurang, thanks for sharing ya 🙂

    Reply
  • April 27, 2022 at 3:04 pm
    Permalink

    Saya tahu diri banget ketika tak harus memaksakan diri mengerjakan sesuatu di luar skala prioritas yang sudah saya tetapkan. Jadinya gak stres, tinggal jalani aja. Menurut saya orang yang punya konsep diri yg jelas, gak akan mudah terombang-ambing ketika melihat prestasi org lain. Dia akan sibuk dg urusan diri sendiri.

    Reply
  • May 23, 2022 at 6:30 am
    Permalink

    Itu sebabnya ada kata membangun image karena harus diubah dari awal untuk beneri self concept. Attitude itu memang perlu dijaga dalam hidup sosial.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *