Note to self…

Orang yang kamu kagumi tidak hanya punya sisi baik,
Orang yang kamu benci tidak hanya punya sisi buruk,
Bahkan ketika orang itu adalah dirimu sendiri.

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Iya, ini tentang mencintai dirimu sendiri. Tentang bagaimana dirimu mampu menghargai apa yang telah kau goreskan dalam buku catatan harianmu. Tentang siapa dan apa serta kapan kau mengalami satu per satu peristiwa di perjalananmu.

Semua itu sebenarnya bukan tentang apa yang lingkungan pahami dan terima darimu, melainkan ini tentang bagaimana diri ini mampu menerima, memberi, dan memaafkan apa yang datang, pergi, serta singgah dan menetap.

Yuk, kita mulai bahas satu per satu. Semoga catatan kecil aku ini bisa menjadi hal serupa, sefrekuensi dengan kamu ya.. Jadi kita bisa grow up bersama.

Diri Sendiri, Siapa?

Ya kita. Ada aku, kamu, dan mereka. Setiap diri itu terlahir baik. Sama, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang membedakan kita adalah tentang siapa yang mau memulai duluan, bergerak, berpengaruh, dan mengembangkan potensi diri.

Selain itu juga, tentang bagaimana menerima. Bukan hidup yang membentuk kamu. Tapi, bagaimana kamu memandang, menerima, dan mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang datang di kehidupan ini.

Banyak orang terjebak dengan permasalahan insecure, inner child, stress hingga depresi, sehingga membuat mereka menjadi individu lemah yang selalu saja memandang buruk dirinya. Acapkali hal ini menjadi awal individu itu merasa dunia tak adil padanya.

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Kunci Sukses Pengembangan Diri

Dimulai dari mengenali diri sendiri. Dengan mengenal diri sendiri, berarti kita sedang merencanakan apa yang menjadi tujuan kehidupan. Dari sini dimulai proses menyadari bahwa diri memiliki kemampuan dan bakat serta mengetahui cara mengoptimalkannya dalam mencapai tujuan tadi.

Mengenali diri sendiri bisa dengan cara “to do list“. Tapi, banyak orang suka tidak jujur dengan dirinya sendiri. Kenapa? Biasanya dikarenakan ingin memenuhi harapan orang lain, sehingga kita (baca: diri sendiri) tidak menemukan self-ideal yang sebenarnya ini menjadi modal dalam melakukan self-development.

Penting enggak sih jujur pada diri sendiri?
Banget loohhh ini… Logikanya begini. Ketika kita berhasil dalam satu hal, terus kita mengira itu semata-mata keberhasilan diri tanpa ada peranan dari lingkungan. Maka, ketika kita mengalami kegagalan, siap-siap bisa mengalami stress berat.

Lalu ada logika lainnya. Ketika kita merasa kegagalan itu bersumber dari lingkungan. Maka, bersiap-siap segala usaha kita mencapai sukses itu pasti akan bergantung akan standar harapan orang lain.

Capek begini? Yes, pasti kakak…

Itulah pentingnya mengenali diri sendiri. Menangkap apa yang menjadi kemampuan dan bakat kita, agar kita tahu cara-cara mengembangkan kelebihan dan mensyukuri kekurangan diri.

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Jadi bisa disimpulkan, mengenali diri sendiri adalah belajar untuk menilai dan memahami diri sendiri secara sadar (berpikiran jernih) tanpa dibebani prasangka, harapan, ketakutan dan perasaan-perasaan lain yang tidak sejalan dengan kemampuan diri kita.

“Siapa yang mengenali dirinya, akan mengenal Rabb-nya,” mengenal dan memahami tujuan penciptaannya”. Dan tidaklah Aku telah menciptakan jin dan manusia, kecuali untuk mengabdi kepada-Ku” – Q.S. Adz-Dzariyat [51]:56.

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhamad al-Ghazali dalam kitabnya Kîmiyâ’us Sa‘âdah mengatakan bahwa mengenal diri (ma‘rifatun nafs) adalah kunci untuk mengenal Allah. Logikanya sederhana, diri sendiri adalah hal yang paling dekat dengan kita. Bila kita tidak mengenal diri sendiri, lantas bagaimana mungkin kita bisa mengenali Allah?

Imam al-Ghazali juga mengutip hadits Rasulullah “man ‘arafa nafsah faqad ‘arafa rabbah” (siapa yang mengenal dirinya, ia mengenal Tuhannya).

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Sumber: https://islam.nu.or.id/khutbah/imam-al-ghazali-dan-pentingnya-mengenali-diri-sendiri-Lu3zG

Tentu maksud beliau di sini mengenali diri secara lahiriah; tentang seberapa besar diri kita, bagiamana anatomi tubuh kita, seperti apa wajah kita, atau sejenisnya. Bukan tentang atribut yang disandang; jabatan, status sosial, tingkat ekonomi, prestasi, dan lainnya.

Lebih dari itu semua, yakni dalam berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar: Siapa aku dan dari mana aku datang? Ke mana aku akan pergi, apa tujuan kedatangan dan persinggahanku di dunia ini, dan di manakah kebahagiaan sejati dapat ditemukan?

Maka ada beberapa cara Islam mengajarkan kepada kita dalam mengenali diri sendiri :

Mengamati Diri Sendiri

Dengan mengamati dirinya sendiri, berarti kita bisa merasakan bahwa dalam diri ini ada jiwa yang bernaung dan tubuh adalah tempat dimana jiwa tersebut tinggal. Maka, sudah sepatutnya tubuh ini kita memanfaatkan untuk melaksanakan kewajiban kepada Allah SWT.

Mengetahui Hakikat Penciptaannya
Hakikat penciptaan kita sudah pasti untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah SWT. Maka apa yang kita terima dan apa yang pergi atau hilang dari kita, itu sudah pasti karena kehendak Allah SWT.

Bersyukur Kepada Allah SWT

Individu yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT, adalah dia yang senantiasa menyadari kalau dirinya tidak memiliki apa-apa dan kepemilikan itu hanyalah milik Allah SWT.

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Mengetahui Peran & Kedudukannya

Islam menciptakan manusia sebagai khilafah di muka bumi. Individu yang mengenal dirinya ,maka akan menyadari peranannya hidup di dunia ini. Sudah tentu kita sebagai manusia akan memperlakukan alam dan sesama makhluk hidup dengan sebaik mungkin, sesuai hakikatnya.

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Langkah terakhir dari proses mengenali diri sendiri yaitu mengetahui kelebihan dan kekurangan diri kita.

Apa Sih Fungsi Kita Mengenali Kelebihan dan Kekurangan Diri?

“Mengenal diri sendiri jauh lebih sukar daripada ingin mengetahui kepribadian orang lain. Sebab itu, kenalilah dirimu sebelum mengenal pribadi orang lain.” – Buya Hamka

Mulai dari menuliskan 5 kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Terlihat mudah, tetapi banyak orang yang mengalami kesulitan saat disuruh menuliskan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan diri. Itu berarti masih banyak individu yang berfokus pada eksternal dirinya dibandingkan internalnya.

Tujuan melakukan ‘to do list‘ ini agar kita tahu batas kemampuan diri. Harapannya, kita tidak terlalu memaksakan diri untuk tampil sempurna.

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Hakikatnya, setiap manusia itu memiliki kelebihan dan kelemahan. Mengetahui kelebihan diri bertujuan agar kita bersemangat dan mampu memotivasi diri untuk berkembang. Begitu juga dengan kekurangan, bukan untuk membuat kita lemah, melainkan sebagai bahan evaluasi agar dapat keluar dari low zone, atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah insecure.

Nah, jadi kan… mengetahui kelebihan dan kekurangan ini pada akhirnya berfungsi untuk menggiring diri kita lebih peduli dalam merawat kesehatan mental.

Dengan peduli dan merawat kesehatan mental, itu berarti kita telah mencintai diri sendiri, atau lebih dikenal dengan istilah self-love. Boleh gak self-love? Sangat disarankan! Tujuannya ya agar menjaga keseimbangan diri (self balancing), antara tuntutan diri dan lingkungan.

Boleh gak kagum terhadap diri sendiri? Nah, ini yang harus di waspadai ya bestie…karena mengagumi diri sendiri itu sama saja dengan kufur nikmat (kurang bersyukur), karena keberhasilan yang kita raih itu bukan semata-mata hasil usaha pribadi melainkan ada campur tangan Allah dan manusia lainnya.

Begitu juga kegagalan, bukan berarti itu harga mutlak membuat langkahmu terhenti dalam menggapai tujuan hidup. Karena gagal itu biasa terjadi, yang luar biasa itu ketika diri ingat untuk bangkit dan mau mencoba lagi. Terus kalau gagal lagi? Ya, enggak apa. Setidaknya kita sudah mau mencoba lagi. Itu pun sudah sebuah bentuk prestasi diri (self-achievement).

Yuk Kenali Diri Sendiri!

Sampai di sini, Apakah sudah mengenal diri? Haaa..belum juga? Ya sudah, simpan artikel ini atau bagikan, agar lebih banyak orang lagi yang ikut mengenali diri sendiri. Yuk Kenali Diri Sendiri!

Yuk Kenali Diri Sendiri!
Tagged on:                                             

4 thoughts on “Yuk Kenali Diri Sendiri!

  • November 30, 2022 at 7:49 am
    Permalink

    Saya agak geli ketika membaca istilah “kesehatan mental” baru dengan istilah ini belum lama, kadang bertanya, kesehatan mental itu bentuknya gimana,? Hehe

    Reply
  • December 3, 2022 at 3:06 am
    Permalink

    Kalau lance, cara untuk selalu mengingatkan diri kalau diri ini masih manusia ya lihat profile picture kak. Dimedsos lance selalu pp nya bahasa arab yang artinya aku manusia. Manusia pernah salah. Manusia tempatnya khilaf. Dan Manusia yang semua obsesinya harus berakhir pada berserah pada ketetapan Allah. InsyaAllah diri akan selalu ingat dan tahu diri kalau kita sadar kalau kita masih manusia. hehehhe

    Tulisannya bagus kak. Nice share.

    Reply
  • December 4, 2022 at 1:19 pm
    Permalink

    Terima kasih atas sharing ilmunya. Memang saat ini banyak juga orang yang tidak menghargai dirinya sendiri karena terlalu mengidolakan dan menganggap orang lain lebih hebat dari dirinya.

    Reply
  • December 4, 2022 at 10:08 pm
    Permalink

    Ada hal-hal yang di luar kuasa kita. Alhamdulillah itu awak sadari kak. Jadi gak pala ngerasa kekmana mana kalo orang mengecilkan diri ini. udah tau ada yang mau dikejar, udah tau apa yang mau dilakukan. Jadi gak stress dengan penilaian orang.

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *