Wabah Virus Corona? Santuy Aja Kali!

Wabah Virus Corona? Santuy Aja Kali! – Sebagian orang mengaminkan statement ini. Tapi tahu enggak kita? Memang wabah virus Corona ini terkesan sepele karena banyak media menginformasikan kalau virus ini bisa ditangkal dengan kekuatan imun tubuh, sehingga orang-orang beranggapan “Santuy aja kali, kan aku sehat.” Begitulah kurang lebih apatisnya warga +62 ini.

Kalau membahas wabah virus Corona (Covid-19) sudah pastilah sedang hangat-hangatnya. Siapa yang tak kenal dengan virus satu ini? Bahkan seluruh dunia pun sedang asyik memperbincangkannya. Bak artis populer papan atas yang beritanya selalu jadi tranding topic.

Ya begitulah virus Corona, yang makin hari makin memakan korban tanpa pandang bulu.

Tapi, tahu enggak kita?
Di balik orang-orang yang was-was dengan wabah ini, masih saja banyak yang sepele dengan bahayanya wabah virus Corona. Tidak sedikit diantara kita yang masih berkeliaran keluar rumah untuk berkerumun, seperti nongkrong, hang out, nonton bioskop, dan sejenisnya.

Padahal…
Pemerintah sudah memberi himbauan untuk #dirumahaja dengan tujuan memutus mata rantai wabah ini meluas. Namun, apa  mau dikata? Tidak semua dari kita yang mengindahkannya. Apakah karena memang tidak peduli atau memang kurang informasi?

Sepertinya tidak mungkin mereka kurang informasi. Sedangkan aku saja sekali buka media sosial pasti saja lamanku sudah dipenuhi dengan posting-an info wabah virus Corona. Ya, lamanku sepertinya juga sudah terjangkit wabah virus Corona ini 😀

Hmmm, sebelumnya coba kita sedikit beranjak untuk memikirkan sesuatu. Gini, di balik orang-orang yang sepele ini, apakah mereka tidak berpikir ya ada banyak orang yang berharap bisa memiliki waktu sebebas mereka dan tidak perlu memiliki kekhawatiran besar untuk tidak terpapar virus Corona?

Ya, siapa lagi kalau bukan para pejuang terdepan wabah ini, para tim medis seperti dokter, perawat, pegawai rumah sakit dan jurnalis yang setiap harinya harus bergelut dengan paparan virus tersebut.

Sudah sepatutnya kita jauh lebih bersyukur jika bisa menikmati himbauan #dirumahaja karena dengan begitu, kita sudah membantu mereka sebagai pejuang garda terdepan saat ini. Ya, setidaknya kita meminimalkan luasnya penularan virus Corona ini.

Selain itu kita juga bisa melakukan social distancing, yakni jaga jarak minimal satu meter dengan orang lain jika berpergian keluar rumah. Berikut beberapa penerapan social distancing yang bisa kita lakukan (sumber: ibupedia.id) :

Apakah dengan social distancing saja cukup menghindarkan kita dari sterilisasi wabah Covid-19 saat berpergian keluar rumah? Belum menjamin sih. Alangkah lebih baiknya lagi kita melakukan tindakan preventif berikut ini (sumber: ibupedia.id) :

Mungkin kita juga sering mendengar himbauan untuk rajin mencuci tangan saat keluar rumah, itu dikarenakan sangat besar kemungkinan kita memegang fasilitas umum. Nah pertanyaannya, sudah benarkah cara mencuci tangan kita?

Yuk, kita cek metode yang tepat dalam mencuci tangan sesuai standard medis (sumber: ibupedia.id) :

Gimana kawan? Sudah paham dong ya cara melindungi diri sendiri 🙂 dan istilah ini dikenal dengan #selfcare #staysafe.

Berbicara tentang #selfcare #staysafe, aku jadi teringat dengan salah satu chat kawanku kemarin sore. “Kak, berbagi dong tentang aktifitas ibu hamil selama wabah Covid-19 ini. Kakak ngapain saja di rumah. Bagaimana cara melindungi diri dan anak, aaplagi kan kakak juga sedang hamil”

Oke, sekarang aku akan berbagi sedikit pengalaman itu, dan semoga bisa memberikan manfaat ke kawan-kawan ya..

Kalau dicanangkan pemerintah tentang #dirumahaja dulu, yah memang aktifitasku setelah punya anak lebih banyak di rumah. Jadi, hal ini tidak menjadi mood swing bagiku selama himbauan pemerintah diluncurkan.

Namun, untuk menjaga kondisi tetap waras antara menjaga mood kehamilan, mengurus anak dan suami. Biasanya aku melakukan beberapa aktifitas yang menurutku menyenangkan, seperti baca buku (lebih tepatnya menghabiskan stok buku yang dibeli tapi belum sempat dibaca), meningkatkan ibadah, bersih-bersih rumah, nge-blogging, mengoptimalkan konten media sosial, sampai berjualan online.

Yah kakak enak, nah kami yang terbiasa kerja di luar rumah dan tiba-tiba harus kerja di rumah, gimana dong? Tenang-tenang, mungkin ini bisa dilakukan agar kerjaanmu menjadi lebih kondusif (sumber: ibupedia.id) :

Selain melakukan aktifitas menyenangkan diri, aku dan suami juga melakukan sunbathing di pagi hari bareng anak dan clearing area rumah, seperti bersihin kawasan kamar serta lingkungan rumah dengan menggunakan cairan disinfektan.

Kalau bingung produk rumah tangga apa saja yang bisa disemprot cairan disinfektan, berikut beberapa daftarnya (sumber: ibupedia.id) :

“Kak, kan sudah enggak keluar rumah lagi nih. Terus gimana kakak nyiapin kebutuhan rumah tangga?” tanyanya kembali.

Kalau aku dan suami sih sepakat untuk tidak berpergian semua, kami memutuskan kalau suami saja yang berbelanja dan aku hanya memberikan daftar belanjaannya. Mengingat kalau ibu hamil itu lebih rentan terpapar wabah Covid-19 ini.

Berikut beberapa daftar kebutuhan yang bisa kita stok di rumah selama social distancing ini :

“Kak, apakah kakak yakin tidak terpapar wabah Corona ini?” jejernya lagi. Memang sih kemungkinan itu akan selalu ada dikarenakan suami sesekali masih berpergian keluar rumah.

Namun, para ibu-ibu jangan khawatir. Ada beberapa cara meminimalisir resiko terinfeksi Covid-19 bagi ibu hamil dan metode melindungi si kecil dari wabah ini. Berikut caranya (sumber: ibupedia.id) :

Nah, sudah paham kan caranya? Paling penting sih, perlindungan diri melalui menjaga kualitas imun kita. Ada beberapa rempah yang bisa kita konsumsi kok untuk meningkatkan imunitas tubuh. Yuk kita ceki-ceki (sumber: ibupedia.id) :

Selain menjaga imunitas diri melalui makanan, yang harus disadari imun itu tidak hanya terjaga dari apa yang kita makan saja, melainkan juga dari kesehatan mental kita. Sebab, psikis dan fisiologis itu memiliki hubungan searah terhadap imunitas tubuh. Yuk yuk jaga kesehatan mental kita dan keluarga dengan metode ini (sumber: ibupedia.id) :

Oh iya ada satu lagi nih saran buat kawan-kawan. Ini juga aku alami sama suami kemarin. Tidak dipungkiri dong kalau anak sakit pasti kita bakal kelagapan dan pengen cepat-cepat bawa dia ke rumah sakit. Eeiittss, tunggu dulu. Enggak perlu terburu-buru bawa anak ke rumah sakit. Ingat ibu-ibu, keluar rumah saja bisa terpapar wabah Covid-19, apalagi ke rumah sakit yang kualitas sterilisasi lingkungannya saja sangat riskan.

Jadi, gimana dong solusinya? Nah, ini bisa jadi solusi bagi pasutri (baca: pasangan suami-istri) jikalau anaknya sedang sakit (sumber: ibupedia.id) :

Gimana? Gimana? Sudah tercerahkan dong yaaaa 🙂 semoga sharing pengalamanku ini bisa memberikan sedikit informasi bagi para ibu-ibu ataupun calon ibu-ibu di luar sana. Sssttt..yang bukan ibu-ibu jangan sedih ya, hihihi :p monggo dibagi infonya ke ibu-ibu lainnya kalau dirasa perlu.

Jadi, dengan kita menerapkan gerakan #dirumahaja dan mengamalkan metode #socialdistancing in syaa Allah kita sudah membantu meminimalkan resiko para pejuang medis yang saat ini lagi bertempur membantu para korban Covid-19 di rumah sakit.

Adapun cara lain yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka berjuang, yakni dengan ikut berdonasi. Saat ini ada dua lembaga amal yang sedang mencanangkan program ‘Dukung Tim Medis’, yakni kawan-kawan dari Rumah Zakat dan Darul Qur’an. Bagaimana cara berdonasinya? Ceki-ceki yuk banner di bawah ini 😉

So, the last but not the least! Tetap jaga solidaritas ya kawan-kawan selama wabah Covid-19 merebak dengan beberapa cara ini (sumber: ibupedia.id) :

Sekian cakap-cakap aku ini ya. Aku berbagi karena aku peduli. Semoga kita bisa saling jaga dan bersama memutus mata rantai wabah Covid-19 ini. Stop say, “Wabah Virus Corona? Santuy Aja Kali!” saatnya kita harus peduli, kawan! Salam hormat bagi semua pejuang medis dan jurnalis yang saat ini selalu menjadi garda terdepan! #staysafe Salam Inspirasi!